Hay bloger..! Dalem banget ya judulnya. Ini sebuah pertanyaan yang sebenarnya masih akan menjadi pertanyaan sampai kamu melewati masa remaja. Walaupun kata orang masa remaja itu masih labil, sebenarnya setelah itu pun kita akan mengalami kelabilan. Bingung memilih, mempertanyakan keputusan yang sudah dibuat dulu atua sedang dijalani dan kadang(sering) mengubah keputusan.
Siapa sih sebenarnya diri kita? Apa hobi kita? Apa yang bisa kita lakukan di waktu luang? Apa cita-cita kita
sepuluh tahun ke depan? Ini pertanyaan-pertanyaan yang sepertinya membongkar diri kita, tapi jawabannya kurang dalem. Misalnya, kita senang nonton bioskop, melihat matahari terbenam dan berolahraga. Bagus sih, namun tetap kurang menjawab siapa sebenarnya diri ini. Untung nya ada jalan pintas buat tahu menggali diri kita yang sebenarnya.
1.Film dan
Buku favorit kita
Apasih tema film dan buku yang menjadi kesukaan kita? Tema yang tragis, happy atau
komedi? Seringkali kita mendapatkan pencerahan dari buku atau film yang sedang
dinikmati.
2.Quotes
favorit
Dengan mengumpulkan quote yang menohok buat kita, maka
sedikit demi sedikit akan tergambar seperti apa diri ini. Salah satu quote
favorit saya sejak bertahun-tahun lalu “ There’s only one person who can make
you happy, that person is me.” Sehingga berarti saya tipe cewek yang enggak
suka menggantungkan kebahagiaan pada orang atua hal lain.
3.Sahabat di
sekeliling kita
Sahabat adalah keluarga yang kita pilih. Kita memilih
bersahabat dengan seseorang karena melihat ada sesuatu yang nyambung antara
kita dan dia. Seperti apa kebanyakan sifat kebanyakan sahabat-sahabat kita?
Orang-orang yang senang bergembira atau justru suka mengeluh?
4.Hobi yang
sangat kita nikmati
Hobi adalah kunci mengetahui seseorang. Ketika kita
bela-belain hunting foto meski lagi sakit, sangat protektif pada hasil lukisan
kita atau rela menghabiskan uang jajan sebulan demi belanja bahan-bahan makanan
untuk memasak. Perdalalam sumber ‘kehidupan’ kita tersebut karena kelak bisa
berguna.
5.Psikolog
Ini tentunya jalan yang paling gampang. Psikolog akan
memberikan serangkaian tes psikologi dan mewawancarai kita. Datang ke psikolog
pun bukan berarti kita punya kelainan jiwa. Sering kali karena kita butuh
pandangan objektif tentang diri ini
untuk memberikan panduan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar